Analysis of Community Sensitivity to the Sea Turtle Conservation Area in Serangan Village, Bali

Authors

  • Khofifah Salsabilah Universitas Udayana Author
  • Putu Sri Dewi Puspitayanti Universitas Udayana Author
  • Valentino Januardy Universitas Udayana Author
  • Zhaleth Levenery Gavrily Ayezcca Universitas Udayana Author
  • Suprabadevi Ayumayasari Saraswati Universitas Udayana Author

Keywords:

community, participation, sea turtle conservation, sensitivity, serangan village

Abstract

The sea turtle conservation area in Serangan Village, Bali, has high ecological and socio-cultural value, so the success of managing this area really depends on the active participation of the local community. This study aims to find out how aware people are of the sea turtle conservation area and the factors that influence this awareness. The method used in this study is a quantitative and qualitative descriptive approach with data collection through questionnaires that were distributed to 364 respondents selected purposively. The results of the study show that the community has a high level of sensitivity due to their involvement in conservation activities, such as breeding, education, and ecotourism. Factors influencing awareness include local cultural values, environmental education, and the active role of community monitoring groups. This study emphasizes the importance of community empowerment, strengthening local institutions, and integrating sociocultural values into conservation policies to support sustainable management of the area.

References

Adnyana, I.M. 2016. Peran Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Konservasi Satwa Laut di Bali. Denpasar: Universitas Udayana.

Akbar, F., S. Waspodo., S. Gigentika. 2017. Persepsi Masyarakat terhadap Konservasi dan Pemanfaatan Penyu di Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa. Jurnal Akuatiklestari. 1(1): 1-6.

Ardika, I. W. 2020. Ekowisata dan Pelestarian Penyu di Pulau Serangan. Jurnal Pariwisata Budaya. 15(1): 45-58.

DKP Bali. 2020. Laporan Tahunan Pengawasan Wilayah Pesisir Provinsi Bali. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali.

Fajar, A. 2016. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Penangkaran Penyu di Serangan. Jurnal Konservasi Laut. 8(2): 21-33.

Handadari, A.S.K., T.E.B. Soesilo., Widodo. 2018. Indeks Keberlanjutan Sumber Daya Laut dan Pesisir di Lokasi Reklamasi Teluk Benoa Bali. Jurnal Kelautan Nasional. 13(3): 121-136.

Muharara, C.P., A. Satria. 2018. Analisis Tingkat Berkelanjutan Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Daerah berbasis Masyarakat. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. 2(2): 255-

Nampipulu, I.W.K.G., E.T.L Hadjon. 2019. Peranan Desa Adat Serangan dalam Melakukan Perlindungan dan Pelestarian Satwa Penyu. OJS Unud. 10(1): 1-14.

Nurhabiba, F.D., Misdalina., Tanzimah. 2023. Kemampuan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dalam Pembelajaran Berdiferensiasi SD 19 Palembang. Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri. 9(3): 492-504.

Santoso, H., Hestirianoto, T., & Jaya, I. (2021). Sistem pemantauan suhu dan kelembapan pasir sarang penyu menggunakan Arduino Uno. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 9(1), 8-14. https://doi.org/10.14710/jtsiskom.2020.13725

Sari, M.S., M. Zefri. 2019. Pengaruh Akuntabilitas, Pengetahuan, dan Pengalaman Pegawai Negeri Sipil beserta Kelompok Masyarakat (Pokmas) terhadap Kualitas Pengelola Dana Kelurahan di Lingkungan Kecamatan Langkapura. Jurnal Ekonomi. 21(3): 308-316.

Setiawan, B. 2019. Penguatan Peran Masyarakat Lokal dalam Konservasi Penyu melalui TCEC Serangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Suryawan, I.G.A. 2018. Peran Gender dalam Kegiatan Konservasi di Wilayah Pesisir Bali. Jurnal Sosial dan Lingkungan. 12(3): 77-88

Yuliandari, N.M., I.W. Suardana. 2019. Peningkatan Kesadaran Konservasi Penyu Melalui Edukasi Lingkungan di Pulau Serangan. Jurnal Pendidikan dan Konservasi. 10(1): 89-97

Downloads

Published

2025-06-30